Filipina, Pembeli Beras Terbesar di Dunia Hentikan Impor selama 60 Hari

10 hours ago 4

loading...

Filipina, importir beras terbesar di dunia menghentikan impor selama 60 hari. FOTO/Rappler

MANILA - Filipina, importir beras terbesar di dunia menangguhkan impor komoditas pangan pokok tersebut selama 60 hari efektif mulai 1 September 2025. Langkah ini diambil Pemerintah Manila untuk memberikan dukungan kepada para petani lokal, namun berpotensi menambah tekanan pada harga beras global seiring dengan penarikan diri pembeli utama dari pasar internasional.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan perintah penangguhan ini dengan tujuan utama melindungi petani yang saat ini menghadapi harga padi yang rendah selama musim panen berlangsung. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Dave Gomez dalam sebuah pernyataan pada Selasa (6/8).

Baca Juga: Kasus Beras Oplosan, 3 Petinggi Food Station Terancam 20 Tahun Penjara

Pengumuman kebijakan ini menyusul dorongan kuat dari Menteri Pertanian Francisco Tiu Laurel Jr. yang sebelumnya telah mengusulkan penghentian sementara impor beras nasional, serta peningkatan tarif impor. Menurut Laurel, arus masuk beras impor yang masif telah merugikan produsen domestik dan bahkan dapat memaksa sejumlah penggilingan padi untuk menghentikan operasionalnya.

Langkah ini menandai perubahan signifikan dari situasi awal tahun 2025, ketika Filipina sempat mengumumkan keadaan darurat keamanan pangan. Kala itu, kenaikan harga beras lokal yang "luar biasa" menjadi pemicu inflasi yang signifikan. Namun, pasokan beras domestik sejak saat itu telah membaik secara substansial, membantu meredakan biaya bahan pangan yang menyumbang sekitar sepersepuluh dari keranjang harga konsumen.

Keputusan Manila untuk menghentikan impor akan menambah surplus global yang telah menekan harga beras acuan Asia ke tingkat terendah dalam delapan tahun terakhir. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) pada Juli lalu memperkirakan bahwa Filipina akan membeli sekitar 5,4 juta ton beras pada musim 2025-2026, melampaui volume pembelian importir utama lainnya seperti Vietnam dan Nigeria.

Sekretaris Asisten Pertanian Filipina, Arnel de Mesa menjelaskan periode penangguhan impor selama 60 hari secara strategis mencakup musim panen puncak negara tersebut, di mana pasokan dalam negeri diperkirakan akan melimpah dan mencukupi kebutuhan domestik. Output padi, yang biasanya ditanam dua kali setahun, telah mencapai 9,08 juta ton pada paruh pertama tahun 2025.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |