loading...
Sosok Imam Ar-Rabi bin Sulaiman memang tidak sepopuler Imam Syafii, namun Beliau merupakan salah satu ulama besar mazhab Syafii, namun Imam Ar-Rabi dikenal memiliki suara merdu saat sedang azan. Foto ilustrasi/ist
Sosok Imam Ar-Rabi' bin Sulaiman memang tidak sepopuler Imam Syafi'i, namun Beliau merupakan salah satu ulama besar mazhab Syafi'i . Nama lengkap beliau adalah ar-Rabi’ bin Sulaiman bin Abdul Jabbar bin Kamil al-Muradi. Imam Ar-Rabi' adalah teman sekaligus pelayan Imam Syafi'i ketika di Mesir.
Imam Rabi'bin juga dikenal sebagai seorang muazin di Masjid Jami' Kota Fusthath (ibukota Mesir sebelum Kairo) yang memiliki suara sangat merdu. Dikutip dari wiki.laduni.id, Rabi' bin Sulaiman lahir pada Tahun 174 Hijriyah. Beliau wafat pada Tahun 270 Hijriyah dan memiliki anak bernama Abu al-Madha Muhammad.
Guru dan sanad kelimuannya, Imam Ar-Rabi' bin Sulaiman belajar langsung kepada Imam Syafi'i . Dia ikut meyebarkan kitab-kitab karya Imam Syafi'i dan meriwayatkan hadis darinya. Selain itu dia belajar kepada ulama-ulama lain. Di antaranya Abdullah bin Wahb, Abdullah bin Yusuf at-Tanisi, Ayyub bin Suwaid ar-Ramli, Yahya bin Hassan Asad bin Musa. Imam Ar-Rabi' bin Sulaiman sering melantunkan azan di Masjid Jami' Fusthath, masjid yang dikenal dengan nama Masjid 'Amru bin al-'Ash. Beliau melantunkan azan dengan suara yang sangat merdu dan sangat disukai oleh Imam Syafi'i.
Suatu hari Imam Syafi'i berkata kepadanya: "Sungguh aku sangat senang mendengar suara adzanmu. Seandainya aku bisa menurunkan ilmu kepadamau, aku akan menyuapkannya kepadamu seperti seorang bayi yang disuapi makanan oleh ibunya."
Mendengar ucapan gurunya itu, Imam ar-Rabi' bin Sulaiman semakin rajin bermunajat kepada Allah dalam kekhusyukan. Beliau membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi' bin Sulaiman.
Baca juga: 5 Muazin pada Masa Rasulullah SAW dan Keutamaan Juru Azan
Imam Ar-Rabi' bin Sulaiman termasuk perawi hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya. Bahkan ketika ditemukan kontradiksi antara riwayatnya dan riwayat al-Muzini, para pengikut Imam Syafi'i lebih mendahulukan riwayatnya. Pada semua orang tahu bahwa al-Muzini juga termasuk yang sangat mumpuni dan kredibel dalam periwayatan hadis.
Banyak ulama yang belajar kepada Ar-Rabi' bin Sulaiman dan meriwayatkan hadis darinya. Berikut ini adalah penerus keilmuannya dan periwayat hadis darinya:
1. Imam Abu Daud
2. Imam an-Nasa’i
3. Imam Ibnu Majah
4. Abu Zur’ah ar-Razi
5. Abu Hatim ar-Razi
6. Abdurrahman bin Abu Hatim ar-Razi
7. Zakaria as-Saji
8. Abu Ja’far ath-Thahawi
9. Abu Bakar Abdullah bin Muhammad Ibnu Ziyad an-Naisaburi
10. Al-Hasan bin Habib al-Hashairi
11. Ibnu Sha’id
12. Abu al-Abbas al-Asham
13. Abu al-Fawaris as-Sandi
14. Imam at-Tirmidzi (meriwayatkan hadis dari Ar-Rabi’ melalui metode ijazah/memberikan lisensi untuk meriwayatkan kitab-kitabnya)
Sumber:
1. Kitab Thabaqat al-Fuqaha' Syafi’iyyin juz 1 karya Ibu Katsir ad-Dimasyqi, hlm. 143-144.
2. Kitab Thabaqat Syafi’iyyah al-Kubra juz 2 karya Abdul Kafi as-Subki, hlm. 132-135.
3. Ensiklopedia Imam Syafi’i karya Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam al-Indunisi, hlm. 553.
Baca juga: Sejarah Azan dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Seorang Muazin
Wallahu A'lam
(wid)