Mantan DJ Ini Jadi Presiden Madagaskar, tapi Didemo Gen Z dan Melarikan Diri ke Prancis

5 hours ago 3

loading...

Mantan DJ ini jadi presiden, tapi didemo Gen Z dan melarikan diri ke Prancis. Foto/X/@Ladijana2

LONDON - Presiden Madagaskar Andry Rajoelina negara Afrika itu, kata pemimpin oposisi dan pejabat lainnya pada hari Senin. Itu terjadi ketika para pengunjuk rasa muda menggulingkan pemerintahan dalam beberapa minggu kerusuhan Generasi Z di seluruh dunia.

Siteny Randrianasoloniaiko, pemimpin oposisi di parlemen, mengatakan kepada Reuters bahwa Presiden Andry Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada hari Minggu setelah beberapa unit tentara membelot dan bergabung dengan para pengunjuk rasa.

"Kami menghubungi staf kepresidenan, dan mereka mengonfirmasi bahwa beliau telah meninggalkan negara ini," kata Randrianasoloniaiko, seraya menambahkan bahwa keberadaan Rajoelina saat ini tidak diketahui.

Kantor kepresidenan tidak menanggapi permintaan komentar.

Mantan DJ Ini Jadi Presiden Madagaskar, tapi Didemo Gen Z dan Melarikan Diri ke Prancis

1. Melarikan Diri ke Prancis

Dalam pidato kepada rakyat yang disiarkan di Facebook Senin malam, Rajoelina mengatakan bahwa dia harus pindah ke lokasi yang aman untuk melindungi nyawanya. Dia tidak mengungkapkan keberadaannya tetapi tampak menantang, dengan mengatakan bahwa beliau tidak akan "membiarkan Madagaskar dihancurkan."

Sumber diplomatik tersebut mengatakan setelah pidato tersebut bahwa Rajoelina menolak untuk mundur.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada Reuters bahwa Rajoelina terbang meninggalkan Madagaskar, bekas koloni Prancis, dengan pesawat militer Prancis pada hari Minggu. Radio Prancis RFI mengatakan bahwa beliau telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Emmanuel Macron.

Macron, yang berbicara di Mesir setelah pertemuan puncak mengenai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan di Gaza, mengatakan bahwa dia tidak dapat segera mengonfirmasi laporan bahwa Prancis telah membantu Rajoelina melarikan diri dari negara tersebut. Ia menambahkan bahwa tatanan konstitusional harus dijaga di Madagaskar dan meskipun Prancis memahami keluhan para pemuda di negara itu, keluhan tersebut tidak boleh dieksploitasi oleh faksi-faksi militer.

Sumber militer tersebut mengatakan bahwa sebuah pesawat Casa milik Angkatan Darat Prancis mendarat di Bandara Sainte Marie, Madagaskar, pada hari Minggu. "Lima menit kemudian, sebuah helikopter tiba dan memindahkan penumpangnya ke Casa," kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa Rajoelina adalah penumpangnya.

BacaJuga: Menghebohkan, Bayi Ini Lahir dengan Memegang Alat Kontrasepsi Ibunya

2. Tak Mampu Membenahi Masalah Krusial

Demonstrasi meletus di bekas koloni Prancis tersebut pada 25 September akibat kekurangan air dan listrik, tetapi dengan cepat meningkat menjadi pemberontakan atas keluhan yang lebih luas, termasuk korupsi, tata kelola pemerintahan yang buruk, dan kurangnya layanan dasar.

Kemarahan tersebut mencerminkan protes baru-baru ini terhadap elit penguasa di berbagai negara termasuk Nepal, di mana perdana menteri dipaksa mengundurkan diri bulan lalu, dan Maroko.

3. Tidak Didukung Tentara

Rajoelina tampak semakin terisolasi setelah kehilangan dukungan dari CAPSAT, sebuah unit elit yang membantunya merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2009.

CAPSAT bergabung dengan para pengunjuk rasa selama akhir pekan, dengan menyatakan menolak untuk menembaki mereka dan mengawal ribuan demonstran di alun-alun utama ibu kota Antananarivo.

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |