Bukittinggi — Komitmen untuk hadir langsung di tengah masyarakat terus ditunjukkan oleh anggota DPRD Kota Bukittinggi, Shabirin Rachmat, S.Sos. Dalam kegiatan reses perseorangan masa sidang II tahun 2024/2025, Kamis (24/4), ia turun langsung ke RW IV Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), guna mendengar aspirasi warga secara terbuka.
Ratusan warga tampak antusias mengikuti kegiatan yang juga dihadiri Sekretaris DPRD Ir. Melwizardi, M.Si, Camat MKS Syukri Naldi, serta jajaran Sekretariat DPRD. Dalam suasana dialogis tersebut, Shabirin menegaskan pentingnya kegiatan reses sebagai sarana untuk menjaring usulan masyarakat yang belum sempat tertampung melalui musrenbang.
“Banyak usulan yang tidak sempat naik ke tingkat kota. Di sinilah pentingnya reses untuk mengisi celah itu. Kami datang langsung agar bisa menyerap kebutuhan masyarakat yang benar-benar mendesak, ” jelas Shabirin.
Beragam usulan disampaikan warga, mulai dari kebutuhan akan perbaikan jalan lingkungan, penanganan genangan air, hingga permintaan bedah rumah dan pengadaan ambulance. Selain itu, dorongan untuk penguatan sektor ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM juga menjadi salah satu aspirasi utama.
Menanggapi hal tersebut, Shabirin menyatakan kesiapannya untuk mengawal dan mengalokasikan dukungan melalui dana pokok pikiran (pokir) yang akan diajukan dalam pembahasan anggaran tahun 2026.
“Usulan akan kita kumpulkan dan bawa ke tahapan penganggaran tahun 2025, agar bisa kita realisasikan melalui APBD 2026. Jadi ini momen penting untuk menyampaikan aspirasi secara jelas, ” ujarnya.
Tidak hanya menampung, Shabirin juga memotivasi warga agar kembali menghidupkan kegiatan ekonomi berbasis komunitas. Menurutnya, potensi lokal yang dimiliki warga Puhun Pintu Kabun bisa menjadi kekuatan jika didukung dengan baik.
Sementara itu, Camat MKS Syukri Naldi menyampaikan bahwa reses merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi dewan yang mencakup legislasi, anggaran, dan pengawasan. Ia mengapresiasi pendekatan langsung yang dilakukan Shabirin sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konstituen.
“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa aspirasi masyarakat menjadi dasar utama dalam proses pembangunan, ” tutup Syukri.(Lindafang).