Universitas Jember Tegaskan Kopi Jadi Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Tapal Kuda

4 hours ago 2

loading...

Seminar Nasional mempertemukan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas petani kopi di Jember mengundang Wakil Kepala BP Taskin, Ir. Iwan Sumule serta Bupati Jember, Muhammad Fawait. Foto/UNEJ.

JAKARTA - Universitas Jember (UNEJ) bersama Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dan Pemerintah Kabupaten Jember menegaskan komitmen bersama menjadikan kopi sebagai instrumen strategis pengurangan kemiskinan di wilayah Tapal Kuda. Komitmen ini mengemuka dalam Seminar Nasional dan Temu Usaha bertema “Industrialisasi Kopi dan Pengentasan Kemiskinan” yang digelar di Auditorium Universitas Jember pada Selasa (25/11).

Seminar yang mempertemukan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas petani ini menghadirkan beragam narasumber lintas sektor. Tamu utama seminar ini adalah Wakil Kepala BP Taskin, Ir. Iwan Sumule, yang membawakan keynote “Industrialisasi Kopi dan Pengentasan Kemiskinan di Indonesia”, serta Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., yang memaparkan arah pengembangan kopi dan kebijakan penurunan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember.

Baca juga: FH UNEJ Rayakan Dies Natalis ke-61, Soroti Implementasi UUD 1945 dan Arah Pembangunan Nasional

Selain kedua tokoh tersebut, turut hadir Kepala LP2M UNEJ Prof. Yuli Witono, Sekolah Kopi RAISA M. Saleh, Kopi Roeli Nurul Iksan, Kepala Puslit Koka Dini Artika Sari, Direktur KDMP Sidomulyo, GM Kapal Api Global Roby Wibisono, hingga Bale Kopi Gucialit Nur Kholifah. Seluruh narasumber memberikan perspektif komprehensif mulai dari kebijakan pusat dan daerah, riset akademik, inovasi pemberdayaan, hingga rantai nilai industri kopi nasional.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Drs. Bambang Kuswandi, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan para pegiat kopi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menurunkan angka kemiskinan.

“Seperti yang kita ketahui, wilayah Tapal Kuda, memiliki sekitar 30.000 hektare lahan kopi. Melalui forum ini, kita berharap muncul banyak usulan strategis untuk meningkatkan pemasaran, budidaya, dan hasil-hasil pengembangan kopi yang dapat memberikan dampak bagi pengurangan kemiskinan. Kemiskinan di beberapa daerah masih tergolong tinggi, dan ini menjadi tantangan bersama bagi pemerintah daerah maupun Universitas Jember untuk terus berperan dalam pemberdayaan masyarakat melalui komoditas kopi,” pungkasnya.

Baca juga: Universitas Jember Kembangkan Gel Herbal dari Kopi Robusta untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Read Entire Article
Patroli | Crypto | | |